Rabu, 06 Mei 2009

Front Anarki Indonesia Kedua : Bonek dan warga Sporadis


Dalam pembahasan terlebih dahulu pernah dibahas mengenai mahasiswa dan siswa sebagai front anarki pertama. Dalam tulisan ini, penulis menetapkan bahwa front kedua anarki nasional ialah kaum Bonek / fans tim sepak bola dan warga sporadic disekitar obyek sosial.
Bonek secara alamiah memiliki naluri anarki Indonesia yang penuh dengan barbarism, perasaan kolektivisme, dan anti-kekuasaan. Bilamana timnya kalah maka serta merta kaum bonek melampiaskan kekesalannya tanpa mengindahkan segala bentuk norma dan aturan. Perusakan, penyerangan terhadap outgroup mereka marak terjadi. Kasus terakhir terjadi di Surabaya. Pada tindakan anarki Indonesia Bonek Surabaya tersebut penjarahan terjadi.
Disinilah muncul pentingnya mendidik rakyat anarkis baik secara massa maupun individual.
Warga sporadic terdiri atas kalangan pekerja kasar lepas dan warga disekitar obyek aktivitas. Tragedi May menunjukan bahwa penjarahan dibuka oleh oknum preman dan dikembangkan oleh warga sporadic. Warga sporadic berbeda dengan bonek memiliki sentimen individualitas dalam kolektivisme. Sehingga penjarah dapat melakukan perusakan dan pencurian secara lebih effektif karena tidak terikat kelompok.
Demikian pemaparan mengenai Front kedua Anarki Indonesia : kaum Bonek dan Warga Sporadis Jalan Bersatulah!!!

Tidak ada komentar: