Minggu, 17 Mei 2009

Emansipasi Wanita Revolusioner

Raden Ajeng Kartini menjadi primadona kaum hawa di Republik Ini. Diangkat menjadi simbol pembebasan esprit / pikiran kaum hawa,namun disayangkan ternyata harinya dirayakan dengan lomba memasak - simbol submisif wanita terhadap sistem patriarkal. Lantas apa yang menjadi kelemahan wanita padahal secara statistik jumlah wanita yang mengenyam pendidikan di Indonesia lebih besar dari pria.

Setelah menelusuri kenyataan, ternyata semuanya dikarenakan wanita belum sepenuhnya membebaskan diri dari ikatan tradisional-patriarkal kolot yang mendominasi masyarakat. Peran religiusitas konservatif turut memperparah kondisi memperihatinkan ini.

Saran pembebasan terhadap kaum hawa sebagai berikut :
1. Peroleh pendidikan setinggi mungkin
2. Turut membangun bangsa
3. Aktif berpolitik
4 Hindari ikatan yang submisif seperti perkawinan

Bilaman langkah-langkah ini dilaksanakan niscaya kaum wanita dapat bebas dari status inferiornya dan kembali sebanding dengan pria dalam segal bidang.

Salam Anarkindo! Salam Pembebasan

Tidak ada komentar: