Jumat, 27 Maret 2009

Kebodohan, Penderitaan, dan demokrasi senjata kami

Konser berubah menjadi pesta kekerasan,pawai penjarahan, debat ajang tinju. Demokrasi di Indonesia telah berhasil membangkitkan kembali jiwa anarki Indonesia. Renaissance kebebasan bangsa yang dipaksakan melalui jargon kosong terhadap manusia republik berotak dan berperut kosong telah melahirkan suatu bangsa yang beringas, barbar dan haus darah. Bahkan pada tingkat terdidik, ide-ide hanya dapat disampaikan melalui kepalan tangan dan ceceran darah.
Rencana Masonik lama yakni menciptakan bangsa takhayul, bodoh, menderita, khianat dan rakus telah membawa kita kepada pintu gerbang anarki negatif. Harus diakui bahwa keadaan ini sangat memperihatinkan namun dapat membantu perjalanan menuju anarki intelektual yakni anarki Indonesia.

SALAM PEMBEBASAN MUNDIAL!!

Jumat, 06 Maret 2009

Point d'interet, point d'action

Bangsa Indonesia kini semakin cerdas secara politik berkat pendidikan yang diberikan media liberal-kapitalis TV One, Metro tv dkk. Setiap orang yang bahkan belum pernah mengenyam pendidikan tingkat universitas kini ( cnth : tukang sampah dan pemulung ) telah mampu berorasi bak seorang mahasiswa perguruan tinggi manapun. Konsep-konsep yang mereka tawarkan pun tak jauh dari janji-janji palsu caleg dan politikus lainnya. Hanya saja dalam ikhwal praktek, baik kaum intelektual maupun kaum rakyat "roturier" / awam, tidak mampu mengorganisasi suatu masyarakat yang otonomis dan berdaulat.

Memang telah demikian bangsa Indonesia dibentuk oleh kepentingan asing dan para komprador. Mereka menghendaki rakyat yang tak terlalu bodoh namun jangan terlalu cerdas. Semuanya dapat dijelaskan dengan konsep kekuasaan feodal-kolonial yang dikehendaki oleh sistem.Kepentingan pribadi-keseluruhan (tout un chacun)dari rakyat dikesampingkan demi "isi perut" kaum elite. Sama terjadinya dengan pengkhianatan kaum "noblesse" Indon yang berkejasama dengan VOC.

Bangsa Indonesia belum lah merdeka seperti perkataan Pramoedya (Budak bagi bangsa-bangsa lainnya). Saatnya mengenyampingkan kepentingan pribadi dan membangun negeri dalam otonomitas. Bangsa ANARKI-Intelektual lebih baik dari bangsa terstruktur namun obscurantis.